Knowledge merupakan kemampuan seseorang atau individu dalam menghubungkan dan mengkaitkan setiap informasi yang dimiliki olehnya dengan konsep-konsep lain yang relevan dengan area tertentu untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan. Berbeda dengan data informasi, sebuah knowledge erat kaitannya dengan konteks yang menentukan relevansi sebuah informasi terhadap situasi atau kondisi tertentu. Dalam buku yang ditulis oleh (Becerra-Fernandez), disebutkan bahwa knowledge, tidak jauh dari data dan informasi walaupun ketiganya dapat dipertukarkan dalam penggunaannya.
Umumnya para pakar membagi knowledge kedalam 2 jenis (Turban 2008), yaitu : I. Tacit Knowledge, yaitu pengetahuan yang subyektif, kognitif dan pembelajaran yang berasal dari pengalaman (Nonaka & Takeuchi,1995), sebagai pengetahuan yang tertanam (embedded Knowledge) (Tuggle & Goldfinger,2004), yang relatif sulit untuk dilkeluarkan dari sumbernya (Sticky Knowledge) II. Explicit Knowledge, yaitu pengetahuan yang bersifat objektif, rasional dan teknis sebagai leaky knowledge karena sifatnya yang mudah untuk ditinggalkan dari seseorang, dokumen atau orga nisasi setelah semuanya didokumentasikan
Data merupakan unit terkecil yang bersifat statis dan merupakan representasi dari fakta, observasi dan persepsi (bisa benar ataupun salah) yang ditemukan dalam aktifias sehari-hari.Informasi adalah hasil pengolahan dari data yang dapat memberikan gambaran lebih jelas terhadap suatu trend atau pola dari data tersebut.
Knowledge memiliki keterkaitan antara data dan informasi dimana knowledge didefinisikan sebagai data dan informasi yang digabung dengan kemampuan, intuisi, pengalaman, gagasan, motivasi dari sumber yang kompeten. Knowledge merupakan level tertinggi, sedangkan informasi pada level menengah, dan data pada level rendah. Knowledge dapat merujuk pada suatu informasi yang memiliki arah, aksi dan membuat keputusan, dimana aksi dan keputusan menjadi poin penting dalam sebuah knowledge yang dirujuk sebuah informasi
Knowledge Management Knowledge Management (KM) adalah salah satu proses yang dapat membantu organisasi untuk mengidentifikasi, memilih, mengelola, menyebarkan, mentransfer informasi dan keahlian penting yang merupakan bagian dari memori organisasi yang secara khusus menjadi bagian dari organisasi dalam acara yang tidak terstruktur memungkinkan pemecahan masalah efektif dan efisien, pembelajaran yang dinamis, perencanaan stategis dan pengambilan keputusan. Ada empat aktivitas utama dalam mengelola KM (watson, 2003),yaitu : 1. Mendapatkan pengetahuan (belajar, menciptakan dan mengidentifikasi). 2. Analisis pengetahuan (menilai, memvalidasi atau nilai). 3. Memelihara pengetahuan (mengelola, mempresentasikan atau mempertahankan). 4. Menggunakan pengetahuan (mengaplikasikan mentransfer atau berbagi).
Knowledge Management meliputi strategi manajemen, metode, dan teknologi untuk melindungi modal intelektual perusahaan dan langkah-langkah pengerjaan untuk mencapai hasil optimal dalam unjuk kerja dan daya saing. Knowledge Management adalah suatu disiplin ilmu yang mempromosikan pendekatan menyeluruh untuk mengidentifikasi, mengelola, dan membagi seluruh aset informasi yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Aset informasi ini bisa berupa database, dokumen, kebijakan, prosedur, keahlian serta pengalaman yang dimiliki oleh karyawan. Knowledge Management termasuk membangun, mengimplementasikan, dan memelihara insfrastuktur teknis dan organisasi untuk memungkinkan saling berbagi knowledge serta memilih vendor dan teknologi tertentu yang dapat mendukungnya.
Knowledge Management System
Knowledge Management System adalah penyimpanan virtual terhadap informasi relevan yang kritis untuk tugas- tugas harian pada organisasi oleh knowledge worker organisasi (Dalkir,2005). Menurut (Alavi dan Leidner,2001) Knowledge Management System (KMS) merupakan suatu jenis Information System atau produk Information Technology yang diterapkan untuk mengelola knowledge yang berada di suatu organisasi.
Seperti pada kebanyakan area di bidang pengembangan Sistem Informasi, di Knowledge Management pun tidak terlepas dari 3 elemen utama, yaitu : people, process, technology. Ketiganya merupakan tiga elemen penting yang dapat menentukan keberhasilan implementasi sistem KM. Bahkan dikatakan bahwa Knowledge Management itu sendiri tidak lain adalah integrasi dari people dan process, yang kemudian dimungkinkan dengan technology untuk memfasilitasi pertukaran informasi, knowledge, dan keahlian untuk meningkatkan kinerja organisasi.
III. METODOLOGI PENELITIAN
III.1 Model Konseptual Model konseptual adalah konsep pemikiran yang membantu penelitian untuk merumuskan pemecahan masalah dan membantu dalam merumuskan solusi permasalahan yang ada.
Kondisi sistem yang terjadi saat ini dapat terlihat beberapa kekurangan dalam mengevaluasi Beban Kerja Dosen, kekurangan dari proses yang terjadi saat ini menyebabkan penurunan kualitas Perguruan Tinggi serta penurunan kualitas dosen. Proses yang berjalan saat ini tidak dapat dilakukan perbandingan antara dosen baru dengan dosen yang memiliki fungsi jabatan tertentu, sehingga kualitas masing-masing dosen tidak dapat terukur. Input data yang dibutuhkan berupa data dosen FIF berdasarkan Tridharma Perguruan Tinggi, proses yang terjadi saat ini hanyalah pencatatan data pada Microsoft. Excel dan dilanjutkan dengan output yaitu evaluasi terhadap beban kerja antar dosen sehingga outcome yang didapatkan belum maksimal. Untuk mengatasi permasalahan yang terjadi saat ini, pada penelitian ini akan dibangun sebuah perancangan Knowledge Management Sistem dengan menggunakan metode Iterative Incremental untuk pembangunan aplikasi perhitungan Beban Kinerja Dosen. Pada KMS yang akan dibangun diharapkan dapat memberikan outcome berupa penilaian beban kinerja tiap dosen, dan dapat menetapkan Reward dan Punishment, transparansi Beban Kerja Dosen, efisiensi pada evaluasi BKD.
Leave a Reply